KisahHabib Husein Luar Batang, Mengimami Shalat Padahal Tidur di Dalam Penjara @geloranews 15 April 2021. PADA awal abad ke-18, tepatnya tahun 1736 M, seorang pemuda Arab bernama Habib Husein bin Abubakar Alaydrus datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa. la berasal dari daerah Al-Maiqab Hadramaut, Jazirah Arab yang kini masuk ke dalam wilayah Yaman Lamaperjalanan beliau dari Hadramaut ke Sunda Kelapa sekitar 16 tahun. Habib Husein bin Abdullah bin Abubakar Alaydrus tiba di Luar Batang diperkirakan tahun 1736 M. Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang bernama Gustaf Willem Baron Van Imhof (1743-1750) menghadiahkan tanah seluas 16,5 hektare yang saat itu sudah menjadi perkampungan. Kalaumau pake wasilah ==> kirim Al Fatihah ke salah satu Aulia Alloh yaitu Syeh Habib Husein bin Abu Bakar - Luar Batang Sebab (menurut informasi atau cerita yg saya dapat) Sholawat diatas sumbernya dari Syeh Habib Husein bin Abu Bakar - Luar Batang Atau (setidaknya) sholawat tsb ada hubungannya dengan Syeh Habib Husein bin Abu Bakar - Luar Batang Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Home Jadoel Jum'at, 08 Juli 2022 - 1245 WIBloading... Habib Luar Batang alias Habib Husein Bin Abubakar Al-Aydrus tentunya tak bisa dilepaskan dengan Masjid keramat Habib Luar Batang. Foto DOK SINDOnews A A A JAKARTA - Habib Luar Batang alias Habib Husein Bin Abubakar Al-Aydrus tentunya tak bisa dilepaskan dengan Masjid keramat Habib Luar Batang. Apalagi, tempat tersebut merupakan salah satu cagar budaya di dari berbagai sumber, Masjid Jami Keramat Luar Batang yang terletak di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara itu dibangun Habib Luar Batang pada abad ke-18 yang kemudian dijadikan tempat pusat penyebaran agama islam di wilayah Sunda Kelapa. Baca juga Salat Subuh di Masjid Luar Batang, Anies Pastikan Revitalisasi Destinasi Wisata ReligiHabib Luar Batang adalah Seorang Arab Hadramaut yang hijrah ke tanah Jawa melalui Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1736. Dia memiliki silsilah yang tersambung dengan Nabi Muhammad awalnya di Batavia, Habib Luar Batang diberikan sebidang tanah oleh warga setempat yang berada di daerah Sunda Kelapa. Tanah tersebut dimanfaatkannya dan dibangun menjadi surau yang kemudian menjadi tempat tinggalnya. Setelah Habib Luar Batang meninggal, surau tersebut dibangun lebih besar dan dijadikan awalnya Masjid Keramat Luar Batang dinamakan Masjid An-Nur. Kemudian nama tersebut diganti dengan Nama Masjid Luar Batang. Kini nama An-Nur dijadikan nama Taman Pendidikan Al Quran TPA. Nama Habib Luar Batang sebenarnya memiliki kisah tersendiri. Ketika Habib Husein ini meninggal dunia, dia akan dikubur di sekitaran Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun jenazahnya selalu sudah tidak ada di dalam kurung batang atau keranda mayat ketika akan dipindahkan, hal ini berlangsung hingga tiga kali. Karena itu para jemaah bermufakat untuk memakamkan Habib Husein di tempatnya sekarang ini. Pemakaman ini juga telah mendapatkan izin pemerintah kolonial kala itu. Habib Husein atau Habib Luar Batang memang dikenal sebagai salah satu tokoh agama yang ada di wilayah Sunda Kelapa yang menentang pemerintahan kolonial Husein wafat pada 24 Juni 1756 dalam usia yang kurang dari 40 tahun. Usia ini masih bisa dikatakan relatif muda. Masjid ini dinamakan sesuai dengan julukan Habib Husein yaitu Habib Luar Batang yang ternyata memiliki sejarah tersendiri di balik nama masa penjajahan Belanda, bangunan masjid yang terdapat makam Keramat Luar Batang nampak seperti gudang. Untuk memperlihatkan bahwa bangunan itu merupakan tempat ibadah maka dibuatlah mercusuar di halaman juga Maling HP di Masjid Luar Batang Jakut Terekam CCTVBanyak jemaah yang mengunjungi Masjid Jami Keramat Luar Batang untuk berziarah makam Habib Luar Batang hingga saat ini. Para jemaah berasal dari berbagai kota di Indonesia bahkan hingga mancanegara seperti Malaysia, Singapura Thailand dan Filipina. Mereka datang untuk belajar agama bulan Ramadhan tiba para peziarah juga ramai mendatangi makam yang ada di masjid ini, terlebih pada tanggal 17 Ramadhan yang bertepatan dengan wafatnya Habib Husein. Para jemaah yang berziarah berdoa di ruang makam keramat sang habib dan asistennya, seorang keturunan Tionghoa bernama Habib Abdul Kadir. bim masjid jakarta utara habib masjid luar batang Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 17 menit yang lalu 54 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama LD PBNU KH Misbahul Munir menceritakan pengalaman uniknya saat memperhatikan ada orang yang kerap berziarah ke Makam Keramat Luarbatang Jakarta. “Mereka itu berziarah ke Habib Husein bin Abubakar Alaydrus dengan bertawassul untuk memohon kepada Allah agar dilancarkan berbagai hajatnya,” ungkap Kiai Misbah, dalam istighotsah virtual yang dilangsungkan secara virtual di kanal Youtube 164 Channel, pada Rabu 30/9. Ia merasa aneh saat mendengar rombongan peziarah yang bertawassul atau berdoa dengan kalimat, “Ya Rabbana Ya Qudus, sahil lana bil fulus, kertas merah yang halus-halus, bi barokah Habib Idrus.” Kiai Misbah mengaku kaget saat mendengar tawasul itu yang dilantunkan layaknya nada shalawatan. “Saya dengar itu. Ini doa apa kata saya. Oh ternyata orang Madura sedang banyak hutangnya kali,” ungkap Kiai Misbah seraya tertawa. Saat ia bercerita seperti itu, peserta istighotsah banyak yang kemudian meminta untuk diijazahkan. Tetapi Kiai Misbah menolak mengijazahi karena tidak mengamalkan tawassul yang disebut sebagai Shalawat Fulus itu. “Mohon maaf tadi hanya mencontohkan saja karena ada habib yang membaca. Saya tidak mengamalkan itu,” katanya, kembali diselingi tawa. Namun, Kiai Misbah bersedia untuk mengijazahi Shalawat Pohon Duit. Ia sudah mengamalkan dan telah mendapat ijazah dari Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh bin Abu Bakar bin Salim Parung Bogor. “Shalawat pohon duit ini sudah saya amalkan dan terbukti. Yakni membaca Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad sebanyak 400 kali, dibaca setiap usai shalat isya,” jelas Kiai Misbah. “Kalau yang Shalawat Fulus itu saya mendengar dari habib. Saya tidak berani ngasih. Nanti gara-gara ini saya dikejar-kejar sama jamaah,” pungkasnya, disambung dengan tertawa. Aru Lego Triono Beliau lahir di Migrab, dekat Hazam, Hadramaut, Datang di Betawi sekitar tahun 1746 M. Berdasarkan cerita, bahwa beliau wafat di Luar Batang, Betawi tanggal 24 Juni 1756 M. bertepatan dengan 17 Ramadhan 1169 Hijriyah dalam usia lebih dari 30 tahun dibawah 40 tahun . Jadi diduga sewaktu tiba di Betawi berumur 20 tahun. Habib Husein bin Abubakar Alaydrus memperoleh ilmu tanpa belajar atau dalam istilah Arabnya “ Ilmu Wahbi “ , yaitu pemberian dari Allah tanpa belajar dahulu. Silsilah beliau Habib Husein bin Abubakar bin Abdullah bin Husein bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Husein bin Abdullah bin Abubakar Al-Sakran bin Abdurrahman Assaqqaf bin Muhammad Maula Al-Dawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath. Habib Husein yang lebih terkenal dengan sebutan Habib Keramat Luar Batang, mempunyai perilaku “ Aulia “ para wali yang di mata umum seperti ganjil. Seperti keganjilan yang dilakukan beliau, adalah Habib Husein tiba di Luar Batang, daerah Pasar Ikan, Jakarta, yang merupakan benteng pertahanan Belanda di Jakarta. Kapal layar yang ditumpangi Habib Husein terdampat didaerah ini, padahal daerah ini tidak boleh dikunjungi orang, maka Habib Husein dan rombongan diusir dengan digiring keluar dari teluk Jakarta. Tidak beberapa lama kemudian Habib Husein dengan sebuah sekoci terapung-apung dan terdampar kembali di daerah yang dilarang oleh Belanda. Kemudian seorang Betawi membawa Habib Husein dengan menyembunyikannya. Orang Betawi ini pun berguru kepada Habib Husein. Habib Husein membangun Masjid Luar Batang yang masih berdiri hingga sekarang. Orang Betawi ini bernama Haji Abdul Kadir. Makamnya di samping makam Habib Husein yang terletak di samping Masjid Luar Batang. Habib Husein sering tidak patuh pada Belanda. Sekali Waktu beliau tidak mematuhi larangannya, kemudian ditangkap Belanda dan di penjara di Glodok. Di Tahanan ini Habib Husein kalau siang dia ada di sel, tetapi kalau malam menghilang entah kemana. Sehingga penjaga tahanan sipir penjara menjadi takut oleh kejadian ini. Kemudian Habib Husein disuruh pulang, tetapi beliau tidak menghiraukan alias tidak mau pulang, maka Habib Husein dibiarkan saja. Suatu Waktu beliau sendiri yang mau pergi dari penjara. Sumber dari Buku Menelusuri Silsilah Suci Bani Alawi – Idrus Alwi Almasyhur Comment RSS TrackBack URI

sholawat fulus habib husein luar batang