Dalambuku karya Sunarno yang berjudul Adab Anak Berbakti Pada Orang Tua (2020:2-7) disebutkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua merupakan hal yang sangat penting, bahkan menempati urutan kedua setelah taat kepada Allah. Hal tersebut dijelaskan dalam Alquran surat An Nisa ayat ke-36 berikut ini: ูˆูŽุงุนู’ุจูุฏููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ Luqmanberpesan kepada anaknya agar memperlakukan kedua orang tua dengan baik. Tags: Question 7 . SURVEY . 60 seconds . Report an issue Allah swt memerintahkan kepada manusia agar memiliki rasa takut terhadap orang tua, guru dan ulama karenaa mereka memiliki derajat yang suci Di bawah ini yang bukan merupakan adab murid terhadap guru Darikutipan di atas dapat diuraikan kelima adab orang tua kepada anak-anaknya sebagai berikut: Pertama, membantu anak-anak bersikap baik kepadanya. Sikap anak kepada orang tua sangat dipengaruhi sikap orang tua kepada mereka. Jika orang tua sayang kepada anak-anak, mereka tentu akan membalas dengan kebaikan yang sama. Fast Money. MENURUT Imam Al-Ghazali sebagaimana disebutkan dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444 setidaknya ada lima 5 adab orang tua terhadap anak-anaknya sebagai berikutโ€œAdab orangtua terhadap anak, yakni membantu mereka berbuat baik kepada orang tua; tidak memaksa mereka berbuat kebaikan melebihi batas kemampuannya; tidak memaksakan kehendak kepada mereka di saat susah; tidak menghalangi mereka berbuat taat kepada Allah SWT; tidak membuat mereka sengsara disebabkan pendidikan yang salah.โ€ BACA JUGA Suami-Istri, Perhatikan Adab-adab Ini di Tempat Tidur Dari kutipan di atas dapat diuraikan kelima adab orang tua kepada anak-anaknya sebagai berikut Pertama, membantu anak-anak bersikap baik kepadanya Sikap anak kepada orang tua sangat dipengaruhi sikap orang tua kepada mereka. Jika orang tua sayang kepada anak-anak, mereka tentu akan membalas dengan kebaikan yang sama. Tidak mungkin anak-anak bersikap baik kepada orang tua, jika mereka diperlakukan semena-mena. Oleh karena itu ketika orang tua bersikap baik kepada anak-anaknya, sesungguhnya orang tua telah mendidik dan membantu anak-anaknya menjadi anak yang baik pula. Kedua, tidak memaksa anak-anak berbuat baik melebihi batas kemampuannya Orang tua perlu memahami psikologi perkembangan agar anak-anak dapat menjalani kehidupannya sesuai dengan fase-fase perkembangannya. Tidak bijak apabila anak-anak yang masih duduk di bangku TK sudah diperintahkan berpuasa sehari penuh selama Ramadhan. Mereka memang perlu dilatih berpuasa tetapi tidak boleh seberat itu. Demikian pula tidak bijak apa bila orang tua memaksakan kehendaknya agar mereka selalu menduduki ranking 1 di kelasnya, misalnya, sementara kemampuannya kurang mendukung. Ketiga, tidak memaksa anak-anak saat susah Sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga bisa merasakan susah, misalnya karena kehilangan sesuatu yang menjadi kesayangannya seperti binatang kesayangan atau lainnya. Pada saat seperti ini orang tua sebaiknya dapat memahmi psikologi anak dengan tidak menambahi bebannya. Misalnya, orang tua melakukan perintah-perintah yang banyak dan berat sehingga menambah beban anak. Justru sebaiknya orang dapat menghibur dan membesarkan hati anaknya bahwa Allah akan mengganti apa yang hilang dari anak itu dengan sesuatu yang lebih baik. Keempat, tidak menghalangi anak-anak untuk berbuat taat kepada Allah SWT Tidak sebaiknya orang tua menghalangi anak-anak ketika mereka bermaksud melakukan ketaatan kepada Allah SWT, misalnya, berlatih puasa sunnah Senin-Kamis. Tetapi memang orang tua perlu memberi arahan untuk tidak berpuasa dahulu, misalnya, ketika kondisi anak sedang sakit. Orang tua perlu menjelaskan bahwa beberapa orang diperbolehkan tidak berpuasa, misalnya orang-orang yang sedang sakit, atau seorang ibu yang sedang menyusui anaknya yang masih kecil. Untuk puasa Ramadhan memang harus diganti apabila ditinggalkan, edang puasa sunnah tidak harus diganti. Kelima, tidak membuat anak-anak sengsara disebabkan pendidikan yang salah Adalah kewajiban orang tua mendidik anak dengan sebaik-baiknya sehingga anak memiliki ilmu yang cukup dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan. Apabila orang tua tidak cukup membekali anak dengan ilmu dan ketrampilan yang diperlukan dan malahan memanjakannya, maka hal ini bisa menyengsarakan anak di kemudian hari. Anak bisa bodoh dan tidak mandiri dalam banyak hal sehingga tidak bisa menolong dirinya sendiri apalagi orang lain. Keadaan seperti ini akan membuat anak sengsara dalam hidupnya. BACA JUGA 8 Adab Ketika Bangun Tidur 2-habis Singkatnya kelima hal di atas, yakni mengkondisikan anak sanggup dan mampu berbuat baik kepada orang tua, menghargai prestasi anak dalam meraih hal yang baik sesuai batas kemampuannya, mengerti perasaan anak ketika mereka sedang susah, mendukung anak untuk berbuat ketaatan kepada Allah SWT, dan membuat anak mampu hidup bahagia dengan pendidikan yang benar, merupakan adab atau etika minimal yang perlu dilakukan setiap orang tua kepada anak-anaknya. Demikianlah Imam Al-Ghazali memberikan resep kepada kita untuk menjadi orang tua yang baik. [] Orang tua sesunguhnya tidak bebas berbuat apa saja kepada anak-anaknya. Ada adab atau etika tertentu yang harus diperhatikan para orang tua sehubungan adanya kewajiban anak-anak berbakti kepada mereka. Menurut Imam Al-Ghazali sebagaimana disebutkan dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444 setidaknya ada lima 5 adab orang tua terhadap anak-anaknya sebagai berikut ุฃุฏุงุจ ุงู„ูˆุงู„ุฏ ู…ุน ุฃูˆู„ุงุฏู‡ ูŠุนูŠู†ู‡ู… ุนู„ู‰ ุจุฑู‡ุŒ ูˆู„ุง ูŠูƒู„ูู‡ู… ู…ู† ุงู„ุจุฑ ููˆู‚ ุทุงู‚ุชู‡ู…ุŒ ูˆู„ุง ูŠู„ุญ ุนู„ูŠู‡ู… ููŠ ูˆู‚ุช ุถุฌุฑู‡ู… ูˆู„ุง ูŠู…ู†ุนู‡ู… ู…ู† ุทุงุนุฉ ุฑุจู‡ู…ุŒ ูˆู„ุง ูŠู…ู† ุนู„ูŠู‡ู… ุจุชุฑุจูŠุชู‡ู…. Artinya โ€œAdab orang tua terhadap anak, yakni membantu mereka berbuat baik kepada orang tua; tidak memaksa mereka berbuat kebaikan melebihi batas kemampuannya; tidak memaksakan kehendak kepada mereka di saat susah; tidak menghalangi mereka berbuat taat kepada Allah SWT; tidak membuat mereka sengsara disebabkan pendidikan yang salah.โ€ Baca juga Anak Wajib Menafkahi Orang TuaDari kutipan di atas dapat diuraikan kelima adab orang tua kepada anak-anaknya sebagai berikutPertama, membantu anak-anak bersikap baik kepadanya. Sikap anak kepada orang tua sangat dipengaruhi sikap orang tua kepada mereka. Jika orang tua sayang kepada anak-anak, mereka tentu akan membalas dengan kebaikan yang sama. Tidak mungkin anak-anak bersikap baik kepada orang tua, jika mereka diperlakukan semena-mena. Oleh karena itu ketika orang tua bersikap baik kepada anak-anaknya, sesungguhnya orang tua telah mendidik dan membantu anak-anaknya menjadi anak yang baik pula. Kedua, tidak memaksa anak-anak berbuat baik melebihi batas kemampuannya. Orang tua perlu memahami psikologi perkembangan agar anak-anak dapat menjalani kehidupannya sesuai dengan fase-fase perkembangannya. Tidak bijak apabila anak-anak yang masih duduk di bangku TK sudah diperintahkan berpuasa sehari penuh selama Ramadhan. Mereka memang perlu dilatih berpuasa tetapi tidak boleh seberat itu. Demikian pula tidak bijak apa bila orang tua memaksakan kehendaknya agar mereka selalu menduduki ranking 1 di kelasnya, misalnya, sementara kemampuannya kurang mendukung. Ketiga, tidak memaksa anak-anak saat susah. Sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga bisa merasakan susah, misalnya karena kehilangan sesuatu yang menjadi kesayangannya seperti binatang kesayangan atau lainnya. Pada saat seperti ini orang tua sebaiknya dapat memahmi psikologi anak dengan tidak menambahi bebannya. Misalnya, orang tua melakukan perintah-perintah yang banyak dan berat sehingga menambah beban anak. Justru sebaiknya orang dapat menghibur dan membesarkan hati anaknya bahwa Allah akan mengganti apa yang hilang dari anak itu dengan sesuatu yang lebih baik. Keempat, tidak menghalangi anak-anak untuk berbuat taat kepada Allah SWT. Tidak sebaiknya orang tua menghalangi anak-anak ketika mereka bermaksud melakukan ketaatan kepada Allah SWT, misalnya, berlatih puasa sunnah Senin-Kamis. Tetapi memang orang tua perlu memberi arahan untuk tidak berpuasa dahulu, misalnya, ketika kondisi anak sedang sakit. Orang tua perlu menjelaskan bahwa beberapa orang diperbolehkan tidak berpuasa, misalnya orang-orang yang sedang sakit, atau seorang ibu yang sedang menyusui anaknya yang masih kecil. Untuk puasa Ramadhan memang harus diganti apabila ditinggalkan, edang puasa sunnah tidak harus diganti. Kelima, tidak membuat anak-anak sengsara disebabkan pendidikan yang salah. Adalah kewajiban orang tua mendidik anak dengan sebaik-baiknya sehingga anak memiliki ilmu yang cukup dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan. Apabila orang tua tidak cukup membekali anak dengan ilmu dan ketrampilan yang diperlukan dan malahan memanjakannya, maka hal ini bisa menyengsarakan anak di kemudian hari. Anak bisa bodoh dan tidak mandiri dalam banyak hal sehingga tidak bisa menolong dirinya sendiri apalagi orang lain. Keadaan seperti ini akan membuat anak sengsara dalam hidupnya. Singkatnya kelima hal di atas, yakni mengkondisikan anak sanggup dan mampu berbuat baik kepada orang tua, menghargai prestasi anak dalam meraih hal yang baik sesuai batas kemampuannya, mengerti perasaan anak ketika mereka sedang susah, mendukung anak untuk berbuat ketaatan kepada Allah SWT, dan membuat anak mampu hidup bahagia dengan pendidikan yang benar, merupakan adab atau etika minimal yang perlu dilakukan setiap orang tua kepada anak-anaknya. Demikianlah Imam Al-Ghazali memberikan resep kepada kita untuk menjadi orang tua yang baik. Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu pelajaran yang pasti diberikan kepada peserta didik di Sekolah. Peranan penting telah diduduki oleh guru yang mengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Diantara tugas dan peran guru PAI adalah menyampaikan ilmu yang berdasarkan tuntunan agama Islam, mengajarkan tentang perilaku yang sesuai dengan pedoman agama Islam, yaitu Alโ€”Qurโ€™an dan Hadist, dan memberikan contoh atau teladan yang baik bagi peserta ini sudah banyak perguran tinggi yang meluluskan guru-guru PAI yang berkompetensi, dan siap disebarkan di seluruh penjuru negri. Peranan guru PAI yang telah disebutkan diatas tadi selalu menjadi momok tersendiri. Pasalnya guru PAI selalu dikaitkan dengan moral siswa. Beberakali kerap ditemui peristiwa yang mana dalam peristiwa itu seoalah memojokan dan menjatuhkan harga diri seorang guru PAI. Kasus kenakalan siswa seoalah hanya menjadi PR untuk guru PAI saja, contohnya seperti kasus bullying, tawuran, balap liar, dan krisis moral lainnya. Dengan adanya kasus kenakalan siswa banyak diaantaranya yang menanyakan โ€œsiapa guru PAImu?โ€, pertanyaan tersebuat seoalah-olah menyalahkan guru PAI yang tidak bisa mengajarkan perilaku yang baik, berbudi pekerti yang baik, dan adab sopan santun yang sesuai dengan norma. Padahal jika diperhatikan lebih dalam lagi, pendidikann moral pada anak tidak terlepas dari pendidian yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Jadi tidak sepantasnya guru PAI saja yang seolah disudutkan begitu saja, akan tetapi juga harus melihat bagaimana latarbelakang siswa dan pola pendidikan yang diberikan oleh orangtuanya. Salah satu faktor penyebab terjadinya kasus kenakalan siswa\remaja adalah faktor internal, yaitu faktor kepribadian dan keluarga. kepribadian remaja tercermin dalam kepribadian oraang tuanya. Sudah menjadi kewajiban orang tua memberikan teladan yang baik untuk anak-anaknya. Seperti halnya dijelaskan dalam hadist yang berarti โ€œTelah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Amir bin Abdullah bin Al Zubair dari Amru bin Sulaim Al Zuraqi dari Abu Qatadah Al Ansari, bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam pernah salat dengan menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Dan menurut riwayat Abu Al Ash bin Rabiah bin Abdu Syamsi, ia menyebutkan, jika sujud beliau letakkan anak itu dan bila berdiri beliau gendong lagi.โ€ Bukhori.Dalam hadist tersebut dapat disimpulkan, bahwa sudah seharusnya orang tua mengajak dan mencontohkan perilaku yang baik, karena setiap pasti akan menirumu perilaku kedua orang tuanya. Peranan orang tua dalam pendidikan moral anak tidak hanya sampai disitu saja. Hanya memberikan contoh itu tidak cukup untuk anaknya. Tapi orang harus memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak-anaknya. Orang tua juga harus memenuhi kewajiaban dan hak kepada anaknya. Dengan terpenuhinya kasih sayang, kewajiban dan hak orang tuanya, serta teladan yang baik dari orang tuanya akan memberikan rasa cukup pada jiwa sang anak. Sehingga anak akan berperilaku baik dan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang kurang terpuji, seperti kasus kenakalan remaja yang merugikan diri anak tetapi tidak semua orang tua mampu memenuhi kebutuhan psikis dan rohaniah anak. Berdasarkan pengamatann, beberapa orang tua memiliki masalah dan kendala masing-masing. diantara kendala dan masalah tersebut adalah, sepasang suami istri yang bercerai sehingga berdampak pada anaknya, rendahnya perekonomian keluarga yang menyebabkan terhambatnya kebutuhan anak, kesibukan orang tua yang bekerja menyebabkan terbatasnya waktu untuk bermain atau sekedar mengobrol dengan anaknya. Hal demikianlah yang menyebabkan krisis identitas bagi sebagian remaja sehingga menyebabkan kenakalan-kenakalan yang mereka tunjunkkan pada lingkungan identitas dan krisis moral pada remaja atau siswa mennjadi perhatian besar bagi sekolah dan orang tua yang harus segera diselesaikan. Diantara upaya yang dilakukan untuk mengembalikan jatidiri remaja dan meperbaiki moral siswa, yang seharusnya dilakukan oleh orang tua adalah, membangun hubungan yang sehat dengan anak, meluangkan lebih banyak waktu dengan anak, memberikan perhatian yang cukup, memenuhi kebutuhan anak semampunya, dan memperbaiki pola asuh. Kemudian upaya sekolah dalam membantu orang tua untuk mengembalikan jatidiri remaja dan meperbaiki moral siswa adalah mengajarkan norma-norma agama saat berlangsungnya pelajaran, mengenali siswa dan memahami latarbelakang siswa sehingga tidak melabeli siswa โ€œnakalโ€, menjembatani siswa dan orang tua untuk memperbaiki kedekatan psikis mereka, dengan mengadakan event-event yang bermanfaat seperti kajian\seminar parenting untuk orang tua dan hipnoterapi untuk siswa. Dengan demikian upaya-upaya tersebut dapat dilakukan kerjasama antar orangtua dengan sekolah, untuk mengurangi kenakalan siswa, memperbaiki moral siswa, dan memperbaiki krisis identitas pada siswa. Sehingga dapat membantu mewujudkan pendidikan yang berkualitas, dan sumber daya manusia yang bemanfaat. Lihat Pendidikan Selengkapnya

adab orang tua terhadap guru anaknya